Raja Modifikasi Surabaya Terinspirasi dari Fast to Furious

Surabaya - Sebanyak 250 peserta mengikuti kontes modifikasi Indonesia Automodified (IAM) 2018 seri pertama di Surabaya. Dua pemenang telah ditetapkan untuk menjadi yang terbaik di klasifikasi The King Players dan The King Turners.
Kontes yang diselenggarakan pada 23-25 Maret 2018 akhir pekan kemarin ini terbagi dalam 180 kategori. Dewan juri sempat kerepotan untuk menentukan siapa yang menjadi The King di seri Surabaya.
Dalam klasifikasi The King Turners dimenangkan oleh Honda Civic Ek dari Club Speed Freak. Sedangkan untuk klasifikasi The King Player dimenangkan oleh Honda Jazz GK 2015 Surabaya.
Salah satu pemenang diklasifikasi The King Player, Deny Ping pemilik Honda Jazz GK 2015 mengaku sangat senang bisa menjadi yang terbaik di kontes ini.
"Saya puas dengan hasil ini, tahun lalu juga bisa menjadi di The King di kota Surabaya," kata Deny Ping seusai menerima penghargaan saat di Pakuwon Mall Convention Center, Surabaya.
Deny Ping sejak awal keikutsertaanya di dalam kontes modifikasi Indonesia Automodified (IAM) seri Surabaya, sudah mempersiapkan secara matang untuk menjadi yang terbaik.
"Saya membeli mobil Honda Jazz GK 5 2015 matic ini segaja untuk mengikuti kontes modifikasi," kata Deny.
Honda Jazz dengan exterior air brush tokoh dalam game War Craft tersebut bernama Jazz Sunkist. Konsep yang diusung oleh modifikatornya ialah street racing.
"Saya membuat semua konsep mobil ini, berawal dari kagum melihat semua mobik yang ada di film Fast to Fourius," kata Deny.
Deni mengaku dalam membangun mobil Jazz Sunkist tersebut membutuhkan waktu satu tahun. Dalam waktu yang tergolong singkat untuk memodifikasi tungganganya, Deny harus merogoh kocek yang tak sedikit.
"Saya menghabiskan lumayan banyak. Hampir Rp 400 juta. Tapi yang sulit itu mendapatkan velg dengan ring 19 dari Jepang langsung, membutuhkan biaya Rp 50 juta per satu bannya," kata Deny.
Dalam kontes Indonesia Automodified, Deny pemilih Jazz Sunkist tersebut sudah pernah menjadi pemenang kontes. "Tahun lalu saya sudah pernah menjadi yang terbaik di IAM, sedangkan tahun juga mendapatkan juara kembali," tandasnya.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara IAM Husna mengatakan sempat kerepotan untuk menentukan dua king tersebut.
"Tahun ini kita menggunakan sistem yang berbeda. Oleh karenanya banyak kategori," tandasnya. (rgr/ddn)
Komentar
Posting Komentar